Hemodialisa adalah terapi
cuci darah di luar tubuh untuk seseorang yang ginjalnya tidak bekerja secara
normal.
Didukung kerjasama tim yang
beranggotakan dokter spesialis penyakit dalam dan dokter umum yang
bersertifikasi HD, serta perawat yang terampil, mahir dan
bersertifikat. Layanan Hemodialisa RSU Mitra Sejati mampu memberikan
kenyamanan dan keamanan untuk pasien selama menjalani terapi ini di rumah
sakit.
Ginjal yang sehat membersihkan darah
Anda. Ginjal juga membentuk zat-zat yang menjaga tubuh untuk tetap sehat.
Hemodialisa menggantikan beberapa manfaat dari ginjal ketika ginjal sudah tidak
lagi bekerja. Hemodialisa dibutuhkan ketika ginjal tidak lagi dapat bekerja
dengan baik sehingga tubuh memiliki zat-zat yang seharusnya sudah dibuang dari
darah atau cairan tubuh. Kondisi ini biasanya membuat pasien mengalami gejala
seperti mual, muntah-muntah, pembengkakan, hingga lemah dan lesu. Namun, gejala
tersebut tidak selalu muncul.
Bagaimana Cara Kerja Hemodialisa?
Mesin berperan sebagai ginjal artifisial
(ginjal buatan) yang digunakan untuk membersihkan darah. Untuk melakukan
hemodialisa, dokter perlu membuat akses atau jalan masuk ke pembuluh darah
pasien, biasanya pada bagian tangan. Di dalam mesin ini terdapat bagian-bagian
yang bertugas menyaring darah pasien.
Hemodialisa dapat menyingkirkan zat-zat
kotor / limbah, garam, serta air berlebih yang berada di darah pasien. Selain
itu, beberapa zat-zat kimia dalam tubuh juga dijaga keseimbangannya dan menjaga
tekanan darah.
Terapi ini bisa dilakukan tiga hingga
empat kali satu minggu. Banyaknya terapi ini dibutuhkan oleh pasien tergantung
pada seberapa baik ginjal Anda bekerja, seberapa banyak cairan yang Anda
dapatkan di antara tiap terapi, seberapa berat badan Anda, seberapa banyak zat
kotor berada di darah Anda, serta tipe alat hemodialisa yang digunakan. Dokter
akan memberikan pasien penjelasan tentang berapa banyak cuci darah yang perlu
pasien lakukan dalam satu minggu.
Apakah Hemodialisa Membutuhkan Pola
Makan Khusus?
Pasien yang sedang melakukan terapi
dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi protein. Pasien diabetes atau kondisi
kesehatan lainnya akan memiliki pola makan yang lebih ketat. Untuk pasien
dengan kondisi kesehatan khusus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kami.
@RSU MITRA SEJATI